DPRD Kabupaten Soppeng Terima Pengaduan dari PGRI Terkait Kasus Guru SDN 23 Tanete

Soppeng, 7 November 2024 – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Soppeng mengadakan rapat terbuka untuk menerima pengaduan dan aspirasi dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Soppeng. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Soppeng ini dipimpin oleh Kamaruddin, S.E., M.Si.
Rapat dimulai pukul 13.08 WITA, dihadiri oleh Tim Penerima Aspirasi DPRD (Bapak Rusdiaman Tahir, S.E., Ibu Andi Nelli, S.Pd., dan Bapak Mursalin, S.E.), pengurus dan anggota PGRI. Agenda utama rapat ini adalah membahas surat dari PGRI mengenai kasus hukum yang melibatkan Indaryani, S.Pd., seorang guru di SDN 23 Tanete, yang dituduh melakukan kekerasan terhadap seorang siswanya.
Pengaduan dan Aspirasi PGRI
Dalam pertemuan tersebut, PGRI mengungkapkan bahwa kasus ini telah mencuat di media sosial, namun menekankan bahwa tuduhan terhadap Indaryani tidak memiliki bukti kuat. PGRI meminta agar DPRD Kabupaten Soppeng membantu memfasilitasi mediasi antara Indaryani dan pihak keluarga siswa pelapor, mengingat upaya mediasi sebelumnya yang dilakukan oleh pihak sekolah dan keluarga belum menemui kesepakatan.
Selain itu, PGRI juga menyayangkan kurangnya investigasi mendalam dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng serta belum adanya langkah konkret dari Dinas Pendidikan dalam melindungi hak-hak tenaga pendidik.
Respon DPRD Kabupaten Soppeng
Menanggapi aspirasi tersebut, DPRD Kabupaten Soppeng berkomitmen untuk mengupayakan komunikasi dan mediasi dengan pihak terkait guna menyelesaikan masalah ini. Selain itu, DPRD akan mengajukan rekomendasi kepada pimpinan DPRD agar menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat dengan menghadirkan pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng.
Pertemuan berakhir pada pukul 14.05 WITA dengan DPRD menyatakan kesiapannya untuk berperan aktif dalam membantu penyelesaian kasus ini melalui langkah-langkah mediasi dan koordinasi yang lebih intensif.



